Berita

Singgung Kasus Oknum Tenaga Didik di Kediri, dalam Jumat Curhat Kapolsek Kediri di Desa Gelogor

54
×

Singgung Kasus Oknum Tenaga Didik di Kediri, dalam Jumat Curhat Kapolsek Kediri di Desa Gelogor

Sebarkan artikel ini
Jumat Curhat Kapolsek Kediri di Desa Gelogor, Singgung Kasus Oknum Tenaga Didik di Kediri

Lombok Barat, NTB – Kegiatan Jumat curhat Kapolsek Kediri di Dusun Gersik Selatan Desa Gelogor, membahas terkait dengan kasus guru olahraga cabuli anak-anak di salah satu sekolah di Kediri.

Kapolsek Kediri, Polres Lombok Barat, Polda NTB, AKP Heri Santoso mengatakan Dalam kegiatan ini cenderung membahas guna tindaklanjutnya.

“Agar tidak terjadi lagi, yang mana hal tersebut sianggap sangat mencoreng dunia pendidikan,” ungkapnya, Jumat (3/3/2023).

Selain itu juga membahas berbagai permasalahan terkait kamtibmas di Desa Gerlogor, Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.

“kali ini kami melaksanakan Jumat Curhat bersama Bapak H. Ruslan selaku Kepala Sekolah SDN. 1 sekaligus Ketua K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah),” ungkapnya.

Menurutnya ini juga berkaitan dengan belakangan ini terjadi kasus yang dilakukan oknum pendidik terhadap anak didik. Dianggap memalukan dunia pendidikan khususnya di wilayah Kecamatan Kediri.

Terkait dengan permasalahan tersebut, H. Ruslan selaku Kepala Sekolah SDN 1 Desa Gelogor sekaligus Ketua K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) Kabupaten Lombok Barat menyampaikan harapannya.

“Menurut kami kasus ini merupakan hal yang sangat memalukan dan sangat menyangkannya terjadi di lingkungan pendidikan. Lebih-lebih terduga pelakunya seorang tenaga pendidik,” ungkapnya.

Terkait dengan hal tersebut selaku guru sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas agar oknum pelaku ini mendapatkan sanksi yang sesuai dengan perbuatannya.

“Harapan kami kepada pihak kepolisian terkait hal ini dan kamtibmas agar pihak Kepolisian tetap melakukan monitor terkait kasus tersebut,” harapnya.

Pihaknya juga telah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.

“Kami juga berharap semoga kasus ini tidak terjadi lagi di sekolah-sekolah lain,” imbuhnya.